TCUNews.com || Kendari, — 18 November 2025, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Kendari, bersama Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Sulawesi Tenggara, berpartisipasi aktif dalam program tahunan Kemenkeu Mengajar (KM) ke-10. Program ini dilaksanakan serentak secara nasional pada Jumat, 14 November 2025, dengan fokus utama pada edukasi literasi keuangan negara kepada siswa-siswi sekolah.
Partisipasi di Tiga Sekolah Utama
Bea Cukai Kendari menjadi motor penggerak kegiatan di tiga sekolah di Kota Kendari. Kepala Bea Cukai Kendari, Taufik Sapto Harsono, mengungkapkan bahwa kegiatan ini disambut hangat oleh para pengajar dan murid sekolah.
Adapun lokasi yang menjadi fokus utama partisipasi Bea Cukai Kendari di Kendari meliputi:
SDN 23 Kota Kendari
SDN 58 Kota Kendari
Sekolah Rakyat Terintegrasi 70 Kendari
Dalam kesempatan tersebut, para relawan pengajar dari Bea Cukai Kendari memberikan materi edukatif yang interaktif dan menarik. Materi yang dibawakan menyoroti peran vital Kementerian Keuangan, termasuk fungsi Bea Cukai, dalam menjaga stabilitas perekonomian dan keamanan negara melalui pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kontribusi Pegawai di Berbagai Daerah
Komitmen pegawai Bea Cukai Kendari dalam program KM 10 ini meluas hingga ke luar Sulawesi Tenggara. Sebanyak tujuh pegawai tercatat menjadi relawan dengan rincian:
2 Panitia Daerah
5 Relawan Pengajar
Taufik Sapto Harsono menegaskan, partisipasi pegawai Bea Cukai Kendari tidak terbatas pada wilayah kerja lokal. “Pegawai Bea Cukai Kendari turut aktif berkontribusi dalam kegiatan ini dengan ikut menjadi relawan di beberapa sekolah di Kota Kendari. Selain itu, beberapa pegawai juga ikut menjadi relawan di daerah lain seperti Kota Makassar dan Kabupaten Jember,” jelas Taufik. Hal ini menunjukkan dedikasi pegawai dalam mendukung program nasional Kemenkeu Mengajar.
Simulasi APBN yang Menginspirasi Siswa
Salah satu momen pembelajaran paling berkesan terjadi di Sekolah Rakyat Terintegrasi 70 Kendari, di mana tiga relawan pengajar dari Bea Cukai Kendari membawakan materi kepada siswa Kelas VII dan X. Materi pengenalan tugas Kemenkeu dan pengelolaan APBN dibuat sangat menarik melalui sesi simulasi.
Di akhir sesi, pengajar membuat simulasi pengelolaan APBN dengan mengajukan pertanyaan: “Jika diberikan 100 triliun, program apa yang akan mereka buat?”
Taufik melaporkan respons siswa sangat positif dan menunjukkan sensitivitas sosial yang tinggi. “Uniknya, semua kompak menjawab akan digunakan untuk membiayai pendidikan gratis dan bantuan sosial buat masyarakat yang kurang mampu,” ungkapnya.
Menurut Taufik, hasil simulasi ini memberikan indikasi bahwa edukasi keuangan negara berhasil mengubah pola pikir siswa untuk memprioritaskan kesejahteraan. Ia menambahkan bahwa sebagian besar siswa di Sekolah Rakyat ini berasal dari masyarakat dengan penghasilan rendah atau Desil II (maksimal dua juta rupiah per bulan).
Tujuan dan Harapan Program
Kemenkeu Mengajar 10 dilaksanakan secara serentak di 37 Provinsi serta di Jepang dan Singapura, melibatkan 267 sekolah dan 7.095 relawan secara nasional. Program ini bertujuan mengenalkan peran Kementerian Keuangan kepada generasi muda, khususnya jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat.
Melalui kegiatan ini, Bea Cukai Kendari berharap anak-anak akan mengenal dan memahami Literasi Keuangan Negara, yang terdiri dari pengenalan APBN, pengenalan peran, profesi, dan nilai-nilai Kementerian Keuangan, serta manfaat dari Keuangan Negara. Seluruh materi disampaikan sejalan dengan tema KM 10, yaitu “Peran APBN dalam Mewujudkan Kecerdasan, Kesehatan, dan Kesejahteraan”. Partisipasi aktif Bea Cukai Kendari menegaskan komitmen institusi ini sebagai bagian integral dari Kemenkeu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. [bisot]

