Generasi Muda Mathla’ul Anwar (GEMA MA) Gelar Musyawarah wilayah Jawa Barat 2024

oleh -220 views

Tcunews.com || Bogor – Dalam rangka melanjutkan estafeta kepemimpinan Generasi Muda Mathla’ul Anwar (GEMA MA) Jawa Barat melaksanakan Musyawarah Wilayah pada Minggu, 18 Agustus 2024 bertempat di Hotel Rizen Padjadjaran Kota Bogor, dengan mengusung tema Rajuvenasi Kepemimpinan Generasi Muda Mathla’ul Anwar Jabar Sebagai Sumber Cahaya Berkemajuan.

Dalam musyawarah wilayah ke 5 ini, Ahmad Yani terpilih sebagai ketua, untuk menahkodai DPW GEMA MA Jabar 5 yang akan datang.

Ahmad Yani saat memberikan sambutan pasca ditetapkan sebagai calon terpilih mengatakan, bahwa GEMA MA Jabar ke depan harus menjadi role model gerakan organisasi islam di Jawa Barat. Dengan menata administrasi dan menjalankan kaderisasi dengan kekuatan ukhuwah Islamiyah. Islam berkemajuan dan mampu memberikan cahaya jalan kebermanfaatan untuk umat manusia dan bangsa. GEMA MA Jabar harus juga menjadi inisiator perekat bangsa di tengah-tengah gonjang ganjing hilangnya rasa toleransi di kalangan masyarakat. Mudah-mudahan saya bisa membawa GEMA MA Jabar, kedalam kemajuan bukan kemunduran. ” ujarnya”

Disisi lain anggota DPRD Jabar terpilih M. Rizky menyampaikan harapannya terhadap ketua terpilih “GEMA MA Jabar harus betul-betul merealisasikan yang dimaksud di dalam tema MUSWIL. Regenerasi peremajaan harus berjalan baik agar terciptanya pemuda yang berkemajuan. Harus memiliki sikap tawazun yang artinya sikap menyeimbangkan segala aspek dalam kehidupan, tidak condong kepada salah satu perkara saja. Sikap ini sebaiknya ada dalam diri setiap Muslim dan diperintahkan secara langsung oleh Allah SWT dalam firman-Nya, agar menjadi pribadi yang mandiri dalam segala aspek. “Harapnya”

Pada kesempatan yang sama H. Ahmad Nawawi, S.Si., M.Si selaku ketua umum DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar menegaskan harapannya terhadap kepemimpinan Ahmad Yani, mampu menahkodai organisasi secara melesat dalam semua leading sektor. Perkenalkan GEMA MA Jabar ke seluruh elemen, sehingga mampu dikenal. Sikap inklusif dalam keilmuan dan gerakan harus terukur dengan baik. ” tegasnya” (brei)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *