Tcunews, Bekasi –Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi melakukan peninjauan terhadap kondisi Irigasi Kali Royek yang terletak di wilayah Kelurahan Serta Jaya, Kecamatan Cikarang Timur, pada Kamis (17/4/2025). Peninjauan tersebut turut dihadiri oleh Lurah Serta Jaya, Babinsa, Bimaspol, serta perwakilan warga dari RW 01 dan RW 03.
Dalam kegiatan tersebut, dua hal utama menjadi sorotan: pendangkalan saluran irigasi yang menyebabkan aliran air tersumbat serta keberadaan bangunan liar (Bangli) di sempadan dan di atas aliran kali yang mengganggu fungsi irigasi.
Tokoh masyarakat RW 01, Asep Darmawan, menyatakan dukungan penuh atas rencana normalisasi saluran.
“Kami sangat mendukung. Kali ini sudah banyak endapan lumpur, air sering meluap saat hujan deras. Jika dilakukan pengerukan dan normalisasi, dampaknya akan langsung terasa bagi lingkungan dan pertanian,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya turut mendukung langkah pemerintah.
“Normalisasi sangat dibutuhkan, tapi lebih dari itu, bangunan liar yang berdiri di pinggir maupun di atas kali harus segera ditertibkan. Selain menghambat aliran air, keberadaannya juga jelas melanggar aturan,” ujarnya.
Sebagai acuan hukum, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai mengatur larangan pendirian bangunan permanen di sempadan sungai tanpa izin resmi. Sementara itu, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air menegaskan pentingnya menjaga sempadan saluran irigasi untuk fungsi konservasi dan pengendalian daya rusak air.
Warga berharap peninjauan ini segera ditindaklanjuti melalui langkah konkret dari instansi terkait, baik dalam bentuk normalisasi saluran maupun penertiban bangunan liar, guna memastikan kelancaran aliran air dan mencegah potensi banjir serta kerusakan lingkungan di masa mendatang.(Red)
