Tcunews.com || Kabupaten Batang, Jawa Tengah – Dalam Rangka Pemeliharaan Kamtibmas, Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri mengadakan diskusi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang Jawa Tengah yang dilaksanakan di kantor DPC HNSI, Jum’at (22/11/2024).
sebagai bentuk Implementasi mendukung Astacita Presiden dan wakil Presiden Poin kedua yaitu memantapkan sistem Pertahanan keamanan Negara dan Mendorong kemandirian Bangsa melalui swasembada Pangan, Energi, Air, ekonomi kreatif, ekonomi Hijau dan ekonomi Biru.
Indonesia memiliki 17.500 Pulau dengan luas wilayah Lautan Indonesia 6,8 Juta KM² panjang garis pantai 108.000 KM Sebanyak kurang lebih 275,77 Juta dan sebagian besar tinggal di wilayah Pesisir Penguasaan laut Indonesia oleh Negara perlu menyeimbangkan keberlanjutan Ekologi dan Ekonomi.
Guna mendukung Indonesia Emas 2025 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri mengambil langkah proaktif untuk mendukung Implementasi ekonomi Biru Diskusi ini melibatkan berbagai pihak terkait, seperti HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), aparat penegak hukum dan pemerintah.
” Teguh Tarmujo,Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batang Jawa Tengah, di Kantor DPD HNSI Batang Jawa Tengah mengatakan diskusi ini bertujuan untuk membahas situasi Kamtibmas dan keluhan Nelayan Batang dalam kegiatan penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia ” terang ketua DPC HNSI.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas beberapa poin penting terkait Situasi Kamtibmas, secara umum situasi Kamtibmas dalam keadaan Kondusif namun ada beberapa Faktor yang saat ini menimbulkan keresahan bagi nelayan yaitu terkait aturan Penangkapan ikan Terukur ( PIT ) sistem Zonasi yang membuat nelayan semakin sulit melakukan penangkapan ikan menyebabkan nelayan merugi serta mengakibatkan banyak kapal yang tidak dapat berangkat menimbulkan penumpukan kapal diwilayah Pelabuhan.
Hal ini sering menyebabkan pemilik kapal ikan di wilayah Batang enggan memberangkatkan kapal karena biaya Operasional Kapal yang tinggi, tidak sebanding dengan hasil tangkapan yang tidak menentu diperburuk dengan harga pasaran ikan yang tidak stabil.
Dengan pendapatan nelayan semakin kecil berdampak terhadap kecenderungan kurangnya minat generasi muda yang ingin bekerja sebagai Nelayan sehingga pemilik kapal kesulitan Mencari anak Buah Kapal ( ABK ). Bahkan sampai Pemilik kapal harus berani memberikan kasbon atau pinjaman terlebih dahulu untuk merangsang minat mereka agar ada keinginan untuk ikut berangkat, bahkan ada nelayan yang sudah diberikan tidak jadi berangkat.
Jadi itu merupakan gambaran bahwasanya memang kecenderungan minat generasi muda untuk menjadi Nelayan Berkurang sedangkan jumlah kapal Volume yang ada itu tidak sepadan situasi ini diperburuk dengan kondisi regulasi yang ada dari Pemerintah terutama Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 Tahun 2021 yang mengatur tentang jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) produksi perikanan sehingga perlunya di kaji kembali aturan tersebut.
Ditpolair Baharkam Polri menyampaikan bahwa Ditpolair Baharkam Polri berkomitmen untuk selalu menjaga situasi Kamtibmas agar tetap Kondusif.
” AKBP Suratno menyampaikan bahwa Ditpolair Baharkam Polri berkomitmen untuk selalu menjaga situasi Kamtibmas agar tetap kondusif ” ujarnya.
Masih kata AKBP Suratno,Salah satu upaya yang dilakukan Ditpolair Baharkam Polri adalah dengan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada nelayan tentang peraturan perikanan, giat Sambang dengan berdialog untuk mengetahui isu yang berkembang dimasyarakat Pesisir dan tetap meningkatkan giat patroli serta penegakan hukum diwilayah Perairan.
Teguh Tarmujo menyambut baik upaya Ditpolair Baharkam Polri dan menyatakan kesiapan DPC HNSI Batang Jawa Tengah untuk bekerja sama dalam menjaga situasi Kamtibmas agar tetap kondusif. Teguh juga meminta Ditpolair Baharkam Polri untuk membantu nelayan Jawa Tengah dalam memahami Regulasi yang akan atau telah ditetapkan oleh pemerintah serta kami memberikan apresiasi kepada Polair karena selama ini nelayan dapat beraktifitas dengan baik.
Hasil pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkrit untuk menjaga situasi Kamtibmas agar tetap kondusif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada nelayan tentang peraturan perikanan.
Selain itu pemberdayaan nelayan melalui pelatihan dan bantuan modal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran peraturan perikanan.
Serta Pembukaan jalur komunikasi yang efektif antara nelayan dengan Ditpolair untuk mempermudah koordinasi dan langkah cepat merespon keluhan Nelayan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya ganguan Kamtibmas di wilayah Pesisir.
Tampak hadir dalam Pertemuan tersebut, Kasi Opsnal Subdit Intelair Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Akbp Suratno dan jajaran pengurus DPC HNSI Batang Jawa Tengah.
(Mr)